Syekh Akbar malam ini berbagi pengetahuan Tasawuf secara komprehensif di hadapan para dosen Tasawuf Psikoterapi UIN seluruh Indonesia pada KOTATERAPI (Konsorsium Tasawuf Psikoterapi Indonesia).

Baru kali ini Syekh Akbar menyampaikan kajian di hadapan audiens yang kebanyakan bertitel doktor. Peserta Konsorsium berasal dari 17 UIN dari seluruh Indonesia. Secara keseluruhan kehadiran peserta konsorsium mencapai hampir 100%, adalah bukti keseriusan akademis terhadap acara ini.

Para peserta banyak yang memuji Syekh Akbar karena penjelasan tasawuf-nya sistematis, ilmiah dan gamblang, di luar kebiasaan Mursyid yang hanya mampu memimpin dzikir atau wirid saja.

Dipilihnya Idrisiyyah sebagai tuan rumah KOTATERAPI adalah karena jalinan relasi yang baik dengan ketuanya, Bpk Dr. Sulaiman, M.Ag, dari UIN Walisongo, yang merupakan murid alm. Prof. Dr. M. Amin. Prof. Amin sendiri sebagaimana diketahui pernah datang ke Idrisiyyah beberapa waktu lalu, dan merekomendasikan Idrisiyyah sebagai laboratorium Tasawuf Psikoterapi. Tasawuf Modern benar-benar terlihat di Idrisiyyah. 'Saya tidak perlu berkata banyak kepada kalian, datang saja ke sana!' Begitulah pesan yang diingat Dr. Sulaiman saat Prof. Amin masih hidup.

Ada sebuah cerita menarik, di antara rombongan seorang dosen Walisongo yang pernah datang, bertanya-tanya dengan penuh keheranan 'apakah benar ini pesantren tasawuf?' karena yang ia tahu selama ini orang tasawuf atau tarekat adalah kumuh, dekil, miskin. Dan semua itu terjawab setelah mendengar ulasan Syekh Akbar. Ternyata: 'Tasawuf itu tidak identik dengan kemiskinan'.

@MK_IDRISIYYAH

Kampoeng Futuh, 14 Mei 2022